Usai Asian Games 2023, tim bulutangkis Indonesia langsung mengalihkan fokus ke tur Eropa. Ini jadi kesempatan Anthony Sinisuka Ginting dkk untuk bangkit.
Kegagalan tim bulutangkis Indonesia di Asian Games 2023 Hangzhou menjadi tamparan keras bagi PBSI. Ditarget tiga medali emas, tim bulutangkis Indonesia pulang tanpa medali satu pun.
Kegagalan ini menjadi yang terburuk bagi PBSI sejak cabang olahraga tepok bulu dipertandingkan 1962 di Asian Games. Berkaca dari kegagalan itu, PBSI sendiri telah melakukan evaluasi dan berupaya membenahi segala kekurangan.
Bagaimanapun, mereka tak bisa terus berlarut dalam kegagalan, mengingat atlet-atlet bulutangkis Pelatnas PBSI sudah ditunggu turnamen BWF, yang juga merupakan ajang pengumpulan poin Olimpiade Paris 2024. yang terdekat ialah Denmark Open pada 17-22 Oktober dan French Open pada 24-29 Oktober.
Baca juga: Ganda Putra Butuh Gelar Juara untuk Dongkrak Kepercayaan Diri |
Para atlet dijadwalkan berangkat ke Denmark dengan menumpang Turkish Airlines – TK0057, pada Sabtu (14/10) malam ini.
“Kondisi tim semua fit dan baik. Mereka sudah terbiasa dengan jadwal yang padat seperti ini jadi kemarin setelah pulang dari Asian Games langsung fokusnya berlatih, memperbaiki kekurangan,” kata Kepala Bidang Pembinaan Prestasi PBSI Rionny Mainaky dalam kutipan cepatnya via PBSI, Sabtu (14/10/2023).
“Ini kesempatan mereka untuk bermain lebih baik lagi. Saya berharap mereka bisa kembali bertanding dengan api semangat juang yang menggelora, all out dan mau menang,” ujarnya.
Sementara itu, tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung menyebut kondisi saat ini sudah oke, meskipun jarak persiapan cukup mepet.
“Semoga kekalahan kemarin bisa jadi motivasi di tur ini, karena kekalahan kemarin di Asian Games cukup berat buat saya, jadi inginnya sudah bisa melupakan hal itu dan punya target yang lebih bagus,” Gregoria menandaskan.
Baca juga: Langkah PBSI Bentuk Tim Pokja untuk Olimpiade Diapresiasi Menpora |