Bos Aprilia Massimo Rivola mengakui, timnya akan menghadapi tantangan lebih berat di MotoGP 2024. Ducati akan lebih dominan dengan kedatangan Marc Marquez.
Juara dunia delapan kali itu telah bergabung dengan Gresini Racing untuk musim depan. Marquez mengambil keputusan besar untuk meninggalkan Honda, tim yang sudah menaunginya selama 11 tahun.
Marquez telah melakoni debut yang menjanjikan di atas motor Desmosedici usai finis empat besar di tes resmi di Valencia. Padahal Ducati sudah begitu dominan di tahun lalu sampai-sampai muncul istilah ‘Kejuaraan Ducati’, menyusul para penunggang Desmosedici secara konsisten bersaing di setiap balapannya.
Aprilia sendiri berhasil mencuri dua kemenangan saat Aleix Espargaro juara di balapan utama Inggris dan Catalunya. Sedangkan Maverick Vinales tiga kali finis runner-up, termasuk di Mandalika, Indonesia.
Rivola mengatakan, Aprilia mesti bekerja ekstra keras untuk bersaing dengan Ducati. Rivola meyakini, Ducati akan semakin dominan seiring kehadiran Marc Marquez, yang mana bukan hal bagus untuk MotoGP itu sendiri.
“Hal terburuk yang bisa anda lakukan adalah bereaksi berlebihan ketika banyak hal tidak berjalan dengan benar. Jika anda melihat paruh pertama musim, kami tidak memenuhi target dalam hal kaitannya dengan performa, atau dalam kaitannya dengan hasil. Kami toh tetap kalem, terus mendesak dan kemudian merayakan dua kemenangan,” ujar Rivola dikutip Speedweek.
Baca juga: MotoGP: Bos Honda Benci Kekalahan |
“Namun, di Thailand di mana kami biasanya kesulitan, penampilan kami tidak buruk sama sekali. Motornya semakin bagus secara keseluruhan. Austria juga biasanya lumayan untuk kami di masa lalu tapi di tahun ini Maverick nyaris merebut pole position.”
“Jika kita menggabungkan semuanya, kami bisa kencang. Ini kebanyakan tentang detail dan kami mesti bekerja lebih keras pada detail-detail itu. Hanya pebalap-pebalap Ducati yang secara reguler mengalahkan kami, dan mereka memiliki keuntungan besar dengan delapan motor di atas lintasan — delapan motor yang fantastis dan tahun depan akan semakin buruk karena motor yang memenangi titel juara dunia akan ditunggangi Marc Marquez.”
“Itu tidak terdengar bagus untuk keseluruhan kejuaraan. Ini adalah pekerjaan yang sulit, tapi kami tidak punya pilihan selain membangun motor yang lebih baik dan berhenti membuat kesalahan,” cetus Rivola.