Indonesia Basketball League (IBL) terus berupaya untuk meningkatkan level kompetisinya menjadi lebih baik. Terbaru kuota pemain asing diperbanyak menjadi tiga pemain pada IBL musim 2024.
Hal itu disampaikan Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah yang menyebut tim-tim IBL diperbolehkan untuk menurunkan dua pemain asingnya dan satu pemain naturalisasi atau heritage secara bersamaan di lapangan.
“Jadi kaitan dengan pemain asing, dari sebelumnya satu di lapangan, kini menjadi dua pemain di lapangan. Satu lagi di bench,” kata Junas dalam acara bincang-bincang dengan pewarta terkait menatap IBL musim depan di Jakarta.
Dalam proses perekrutan pemain asing, klub-klub dapat memilih langsung melalui agen pemain yang terdaftar di website FIBA.
Selain itu, pemain asing juga sudah boleh main jika telah mengantongi izin Letter of Clearance (LOC) dari FIBA, visa kerja dan izin dari FIBA Asia.
Sementara untuk tiga komposisi pemain asing yang direkrut yaitu tiga pemain dengan tinggi maksimum dua pemain maksimum 2 meter dan satu pemain tidak ada batasan tinggi.
Baca juga: Mulai IBL 2024, Tim Bebas Pilih Pemain Rookie dan Asing Tanpa Draft |
Sedangkan untuk pemain berstatus naturalisasi atau heritage, kini mereka bisa dianggap sebagai lokal. Dengan begitu, kesempatan untuk mendapat main di lapangan lebih besar dari musim-musim sebelumnya.
Adapun pemain heritage adalah pemain Warga Negara Asing yang memiliki keturunan darah/garis orang Indonesia dimana bapak dan/atau ibu kandung, atau kakek dan/atau nenek memiliki atau pernah memiliki dokumen sah sebagai Warga Negara Indonesia.
Sementara untuk pemain naturalisasi, setiap tim tidak diizinkan untuk menaturalisasi pemain. Pemain naturalisasi yang dioerbolehkan main ialah yang sudah disahkan oleh Perbasi. Jadi hanya Perbasi yang bisa menaturalisasi pemain.
Nah, di IBL musim depan, pemain naturalisasi/heritage sendiri kini dianggap satu kategori, sehingga klub hanya diperbolehkan memiliki satu pemain naturalisasi atau heritage. Mereka dapat bermain bersamaan dengan dua pemain asing di lapangan.
“Kami ingin memperbanyak kesempatan kepada pemain naturalisasi/heritage untuk bermain. Jadi asal ada ikatan negara kita, kami buka seluas-luasnya,” tutur Junas yang pernah menjabat sebagai Ketua Panpel FIBA Asia Cup 2022 ini.
“Dengan demikian akan lebih banyak lagi potensi untuk bergabung liga. Maka makin banyak pemain berkualitas, kompetisinya pun semakin kompetitif, dan untuk Timnas hal ini tentu berdampak,” ujarnya.
Baca juga: IBL 2024 Mulai Januari, Terapkan Format Kandang Tandang Sejak Seri Reguler |