FIBA World Cup 2023 sukses digelar di Indonesia dan catat rekor penonton terbanyak. Walaupun baru pertama kali menjadi tuan rumah FIBA World Cup 2023 bersama Filipina dan Jepang, Indonesia mendapatkan banyak pujian dari FIBA, pemain, fans, maupun peliput dari luar negeri.
“Semua dari FIBA dan pemain bilang, kita terbaik sampai hari ini,” kata FIBA Board Member Erick Thohir dalam keterangannya, Selasa (5/9/2023).
Director General FIBA Media and Marketing Frank Leenders dalam pesannya kepada Wakil Ketua LOC FIBA World Cup 2023 Agus Mauro mengakui keberhasilan Indonesia sebagai penyelenggara.
“Saya sangat menikmati keramahan yang luar biasa dan organisasi yang hebat dari Piala Dunia ini di Jakarta. Kalian menetapkan sejumlah standar baru,” puji Leenders.
Pemain dari beberapa negara juga menyampaikan rasa kagum dan terima kasihnya atas penyelenggaraan FIBA World Cup 2023 di Jakarta. Menurut mereka, LOC mengakomodasi semua kebutuhan dengan baik, seperti Lounge yang dilengkapi dengan game dan tenis meja yang hampir setiap hari dipakai oleh pemain.
Baca juga: RI Tekan Emisi Setara Penanaman 116 Bibit Pohon Selama FIBA World Cup |
Salah satu pemain yang terkesan dengan Indonesia, Rudy Gobert berterima kasih atas sambutan yang ia dapatkan sejak tiba sampai hari terakhir. Setelah Prancis gagal, bigman Prancis ini melanjutkan masa tinggalnya di Indonesia dengan berlibur ke Bali.
“Penontonnya juga berkesan. Saya tidak berpikir bisa seramai ini. Saya bangga bisa membawa basket ke Indonesia dan mudah-mudahan bisa menemukan fan Prancis lebih banyak lagi,” ujar Rudy.
Selain itu, wartawan Prancis Arnaud juga berterima kasih kepada para relawan dan staf LOC atas kebaikan dan sambutan hangat selama satu pekan.
“Semua orang juga sangat membantu. Jadi terima kasih banyak dan semoga akhir pekan kalian menyenangkan di akhir turnamen ini,” katanya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua FIBA World Cup 2023 Budisatrio Djiwandono berterima kasih kepada seluruh anggota LOC dan semua pihak yang membantu suksesnya penyelenggaraan FIBA World Cup 2023 di Jakarta.
“Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas kerja keras LOC selama berbulan-bulan, pemerintah pusat dan DKI Jakarta, serta semua pihak lain yang membantu sehingga acara ini bisa berjalan sukses dan mengharumkan nama Indonesia,” ungkapnya.
Selain suksesnya penyelenggaraan, FIBA World Cup 2023 juga mencatat rekor pertandingan babak penyisihan terbanyak dan paling tinggi di antara pertandingan penyisihan di Okinawa, Jepang, dan Manila.
Hal ini dibuktikan berdasarkan data hasil penjualan tiket selama 10 hari penyelenggaraan. Jumlah penonton dua babak kualifikasi FIBA World Cup 2023 di Jakarta mencapai total 139.032 penonton. Jika ditambah dengan tamu FIBA, sponsor, dan undangan, maka total jumlah penonton bisa mencapai hampir 150 ribu orang.
Sejak awal dibukanya pembelian tiket FIBA World Cup 2023, laga Kanada dan Spanyol memang yang paling diburu. Bahkan saat pelaksanaan hari pertama pertandingan grup, seluruh tiket pertandingan untuk laga Kanada dan Spanyol telah sold out. Seperti diketahui jika Spanyol merupakan sang juara bertahan, sementara Kanada merupakan kuda hitam yang difavoritkan di tempat kelima. Selain itu, fan Latvia yang langsung datang ke Indonesia juga ikut memeriahkan seluruh pertandingan.
Baca juga: Pujian Bagi Indonesia yang Sukses Jadi Tuan Rumah FIBA World Cup |
FIBA Central Board Member Erick Thohir mengapresiasi pencapaian dari pelaksanaan Piala Dunia Basket di Indonesia ini. Menurutnya, dengan disiarkannya pertandingan di Indonesia Arena ke seluruh dunia dapat menjadi promosi bagi Indonesia.
“FIBA pun memuji penyelenggaraan di Indonesia ini, mereka terkaget-kaget karena bagus sekali menurutnya. Tapi kadang yang kurang itu branded. Lalu, yang juga mendapatkan apresiasi adalah jumlah penonton Indonesia mencapai lebih dari 111 ribu, ini luar biasa. Masih paling tinggi di antara pertandingan (penyisihan grup) di Jepang dan Filipina. Itu angka yang luar biasa,” tegasnya.
Erick mengatakan penyelenggaraan FIBA World Cup 2023 ini berdampak bagus untuk perkembangan prestasi basket Indonesia dan juga industri bola basketnya. Di mana Indonesia dinilai bisa bertransformasi baik dari segi kompetisi.
“Memang harus begini terlebih dahulu. Jadi kompetisi basket di Indonesia harus siap bertransformasi menjadi liga yang bagus seperti di Jepang. Kita dorong perubahan itu di Liga lewat perubahan format menjadi home & away, sehingga itu membuat pendapatan klub juga naik dan fan juga bisa berinteraksi. Artinya, industrinya juga berjalan. Bila peningkatan level ini berjalan, baru mengikuti prestasi Timnasnya,” pungkasnya.